CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Monday, March 2, 2009

Beri Aku Kesabaran dan Ketabahan..


Dalam kurun beberapa minggu ini, hari-hari weekend ku di isi dengan beberapa kunjungan ke rumah sakit. Tama sakit, anaknya Dolfi sakit, Listi melahirkan. Aku dengar bapaknya Orry juga sakit dan kemarin pak Asep dan Rina tabrakan beruntun. Ya Allah, mereka semua orang-orang yang berada di sekeliling ku.
Kalau Allah punya kuasa, apa pun pasti akan terjadi. Kita sebagai mahluk nya hanya dapat berusaha dan berikhtiar terhadap apa yang sudah digariskan.

Aku sedih. Lagi-lagi aku sedih. Sudahlah.. air mataku sudah habis menangisi kepedihan hati dengan masalah2 keluarga suamiku. Rasanya, sudah tidak akan pernah lagi bisa harmonis seperti dulu..
Mengenai hal ini, rasanya aku sudah tidak lagi bisa melukiskan dengan kata-kata. Semua lebih baik tersimpan saja dalam bingkai hatiku. Biarkan ini menjadi suatu lembaran episode dalam hidupku. Tidak pula dengan suamiku. Aku tidak mau dia terbebani dengan masalah-masalah ini.

Pagi ini, aku mendapat kabar kematian. Kematian tetanggaku. Terhitung dekat, karena Bang Duri – sebenarnya menjaga keberadaan rumahku. Kabar ini disampaikan oleh suamiku di negeri seberang, .. betapa aku menjadi orang yang tidak perlu diperhitungkan dalam hal informasi.. Sedihnya.
Sedih sekali, karena ini terjadi disaat aku mencoba belajar mengasah empati ku, dengan mengunjungi orang sakit, meninggal ataupun kedukaan lainnya. Biarlah, mungkin ini merupakan pembelajaran untukku agar menjadi pribadi yang lebih tabah dan sabar. Ya Allah, berikanlah aku kekuatan.

Dering telp berbunyi, dari Rini, pengurus RT yang memberitahukan bahwa besok akan ada demo masak di rumah sekaligus arisan…
Rini bercerita, dia sudah memberitahukan ke Reiny, adik iparku untuk menginformasikan hal ini padaku. Hampir dua kali ia menanyakan ke Reiny..
Namun, ternyata, Reiny lebih memilih agar Rini memberitahukan ke aku langsung, dengan alasan.. “nanti takut ditanya-tanya”.. Oh my God,. Alasan apa lagi ini?
Well, .. lagi-lagi, aku harus menelan ludah mendengar penjelasan Rini..
Apakah ini tidak menjadi tanda tanya buat mereka?... Sedihnya…!!

Hmmm.. lelah hati ini melihat kejadian demi kejadian.. Lelah pula untuk menelaah, mengapa begini dan begitu…
Well, aku tak perlu berkomentar, ketika aku datang untuk melayat bang Duri bersama ‘tante’ tetangga sebelah rumahku yang (maaf) bertubuh agak bongkok dan “kurang diperhitungkan” dalam pergaulan.. Adik iparku (Rolly) menertawakan aku dengan berteriak untuk ‘menggandeng’nya. Apa maksudnya? Apakah seolah-olah ‘tante’ tidak berhak untuk digandeng erat atau diperlakukan dengan penerimaan yang sewajarnya. Aku begitu kecewa dan kesal namun tidak menggubris teriakan itu. Mereka berlagak mereka lebih baik dari tante. Kalau aku boleh berkomentar, tante lebih baik dari mereka! Tante memperhatikan aku, menginformasikan aku, menganggap aku ‘orang baik’ dimana mereka yang notabene keluargaku sendiri tidak berlaku baik. Sungguh, tante lebih terhormat dimataku.
Tiba di tempat Bang Duri, aku melihat ayah, bapak mertuaku, dengan sinar matanya yang tampak gembira. Ia berkumpul dengan bapak-bapak lain nya sambil berbincang-bincang. Kuhampiri ia disana dan kucium tangannya tanda hormat. Sungguh, aku sedih melihatnya bila kuingat kejadian demi kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini.
Setelah beberapa saat aku disana, saatnya aku harus pulang. Aku pamit dan tetap mencium tangannya tanda hormat. Ya Allah, ampuni aku dan berikanlah yang terbaik bagi kami. Semoga saja ini bukan sandiwara belaka, meskipun kadang aku jadi seperti seorang aktris serba bisa… Yah… aku beusaha untuk santun, tidak berkomentar ataupun sakit hati atas apa yang sudah terjadi… Namun aku mau sandiwara ini segera berakhir, tergantikan dengan keikhlasan hati ku untuk lebih bisa menerima semuanya dengan lapang dada.. Ya Allah, .. berikan aku kekuatan dan kesabaran….

Meski rasa sakit ini mulai mereda, namun kejadian demi kejadian telah menjalin suatu cerita pahit yang semoga saja dapat kuambil hikmahnya…
Berkali-kali aku akan selalu memohon padaMU..."Ya Allah, beri aku kesabaran dan ketabahan.. "

** Kutulis cerita ini sebagai bahan renungan dan inspirasi agar aku bisa menjadi orang yang lebih berkualitas.. Berkualitas dalam mengisi hari-hari ku hingga waktu akhir tiba…

No comments:

Post a Comment